Jika kamu rendah hati, tak ada satupun yang dapat mengusikmu; baik itu pujian maupun makian, sebab kamu tahu siapa dirimu sebenarnya.

Thursday, April 13, 2017

Jadwal Tri Hari Suci Paskah 2017

Jadwal Tri Hari Suci Paskah 2017
St. Leo Agung, Jatiwaringin


Selamat Paskah 2017
Semoga kita merenungkan kisah sengsara Yesus Kristus sebagai bagian dari persiapan penuh menyongsong kedatangan Sang Juru Selamat.
"IA telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Dan, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama."
Sehingga, lidah kita mengaku, "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


Sunday, March 5, 2017

MRT: Pengganti KPP

MRT: Pengganti KPP

πŸ’–Terutama bagi yang sudah bersiap mau menikah secara Katolik di wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)πŸ’–

Dulu, sebelum menikah secara Katolik, ada tahap yang harus dilewati yaitu mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP). KPP sudah ada selama beberapa dekade. Seiring waktu, materi yang diberikan dalam KPP mulai kurang relevan dan harus diperbaharui. KAJ menciptakan kursus pengganti KPP yakni MRT (Membangun Rumah Tangga).


Apa itu MRT?

MRT adalah sebuah kursus yang tujuannya mempersiapkan para calon menikah untuk menikah secara Katolik pada 3-6 bulan sebelum tanggal Sakramen Pernikahan (untuk yang keduanya Katolik)/Pemberkatan Pernikahan (untuk yang berasal dari beda gereja).

Judulnya saja MRT, Membangun Rumah Tangga. Dengan mengikuti MRT, para calon menikah dituntun untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam membina rumah tangga nantinya. Seperti kita selalu dengar, pernikahan ibarat mengarungi bahtera. Sementara, laut tak selalu tenang. Ada kalanya hujan bahkan badai menerpa. Atau bahkan yang lebih sederhana, kapal sebelah penumpangnya lebih menarik. Nah lho! Hehehe...

Intinya, melalui 12 topik yang dikupas dalam MRT ini diharapkan para calon menikah telah siap menghadapi perjalanan bahtera nantinya. Minimal ketika bahtera bergoncang, bisa buka buku panduan yang merupakan oleh-oleh ikut MRT. 😊😊cakeepp!...


Oh ya, Ada Buku Panduannya?

Itulah perbedaan mendasar pertama yang langsung kelihatan antara KPP dan MRT. Buku Panduan yang diberikan pada para calon menikah pun tidak tanggung-tanggung, hard cover! Jadi tak perlu khawatir jika tak bawa papan jalan (macam orang mau ujian hehehe)...

Materi-materi yang terdapat dalam Buku Panduan tersebut adalah:
1. Inilah Diriku
2. Keluarga Berbicara
3. Mewujudkan Pengharapan
4. Memahami Cinta
5. Perkawinan pada Umumnya
6. Perkawinan Sakramental
7. Tata Upacara Perkawinan
8. Pengelolaan Keuangan
9. Mengolah Rohani
10. Menghadirkan Kristus di Rumah Kita
11. Pengaturan Kelahiran
12. Kita dalam Misi


Banyak, Ngantuk Dong?

Trust me, it won't even cross your mind.
Perbedaan berikutnya yang langsung kasat mata antara KPP dan MRT adalah tipe kegiatan.

Dalam MRT, kegiatan yang akan dilakukan adalah para calon menikah mendengarkan materi yang diberikan sekaligus bertukar "isi hati" dengan pasangan. Believe me, it's gonna be your romantic moment! 😍 Enjoy it...

Karena itu, ini dia perbedaan yang sangat mendasar antara KPP dan MRT...
Dalam mengikuti MRT, para calon menikah HARUS DATANG BERDUA DENGAN PASANGANNYA. Tanya kenapa?...
Karena, menjawab setiap pertanyaan dalam Buku Panduan harus dilakukan berdua dengan pasangannya. Bahkan dalam beberapa materi tertentu, Pengelolaan Keuangan misalnya, para calon menikah diminta berdiskusi dengan pasangannya mengenai tipe pengelolaan keuangan seperti apa yang akan dijalankan nanti. Benar-benar mempersiapkan pernikahan kann...πŸ‘
Jadi, kalau para calon menikah berdiskusi dan tidak mengerti lalu merasa perlu melakukan konsultasi lebih lanjut, disinilah tempatnya.


Pasangan Saya Beda Kota, Bagaimana?

Satu yang saya ingin ingatkan pada para calon menikah, jangan pernah tanyakan ini pada panitia penyelenggara (apalagi ke saya)...karena nanti bakal kena semprot hihihi...

When there is a will, there is a way!

Para calon menikah niat tidak mau menikah? MRT ini adalah yang harus dijalani sebelum sampai pada tahap menikah. Toh, ini sangat berguna ketika sudah menikah nantinya.

Jadi, niatkanlah untuk menikah. Niatkan juga persiapannya. Termasuk, hadirilah MRT berdua dengan pasangan tanpa rasa terpaksa apalagi dipaksa-paksa πŸ˜…πŸ˜…. Dulu saat KPP, tidak wajib, tapi saya menghadirinya berdua dengan pacar tercinta (eh tunangan ding...heheeπŸ˜‰). Padahal, waktu kami untuk dapat bertemu bisa dibilang amat sulit (bukan karena backstreet hahaha...). We've been thru it and we've made it. I believe, you also can do it!


Syaratnya Apa?

Syaratnya tidak sulit, namun persiapkanlah jauh-jauh hari. MRT itu tidak pengajaran di kelas model anak kuliahan seperti KPP. Tempatnya sangat terbatas karena fasilitator untuk mendampingi juga terbatas. Hmm...kalau sulit membayangkan kalimat saya ini, bayangkan kelas Playgroup; muridnya tidak bisa banyak karena guru untuk mendampingi anak juga terbatas.

Persiapkan syarat-syarat berikut (berlaku untuk setiap calon menikah, artinya berkas yang harus diserahkan ketika mendaftar adalah dua bendel yakni milik calon mempelai pria & calon mempelai wanita) dan daftarlah sesegera mungkin:

1. a. Surat Pengantar dari Pastur Paroki (jika berasal dari Paroki yang berbeda dari Paroki tempat akan mengikuti MRT)
b. Surat Pengantar dari Ketua Lingkungan (jika berasal dari Paroki yang sama dengan tempat akan mengikuti MRT)

2. Fotokopi Surat Baptis (bagi yang beragama Kristen/Katolik)

3. Pas foto 3x4 sebanyak 1 lembar

4. Foto berdampingan yang dilakukan pada saat hadir di MRT hari pertama (wajib memakai pakaian rapi, tidak pakai kaos).

Biayanya Rp400.000 per pasang. Kelihatannya mahal ya?
Patunganlah...bayar berdua kalau berat πŸ˜†

Sebetulnya tidak mahal, karena dengan biaya seperti itu yang didapatkan adalah:

1. Sepasang Buku Panduan hard cover (pria warna biru, wanita warna pink) yang ongkos cetaknya saja Rp100.000 per buku. Dan, bukunya attractive banget!πŸ‘

2. Konsumsi selama 2 hari, include 2x snack dan makan siang untuk 2 orang. Berapa coba ini biayanya?πŸ˜…

3. Alat tulis

4. Tempat dan sound system (ini butuh biaya juga kan 😎)

5. Beberapa Fasilitator itu juga dibayar lho oleh panitia penyelenggara...

6. Foto berdua dengan pasangan untuk ditempel di Buku Panduan. So sweet...😊
Hehehe...jadi jangan coba-coba pakai "joki". Buku Panduan yang para calon menikah akan isi selama MRT itu, isilah dengan sebenar-benarnya dan sesuai isi hati, karena pada saat Penyelidikan Kanonik akan diserahkan pada Pastur Paroki. Kalau ngisinya asal-asalan, apalagi pakai joki...akibatnya akan dirasakan pada saat Penyelidikan Kanonik. Akibat terburuk: Gagal Menikah!

Last but not least,
MRT ini tidak bersertifikat. Apalah gunanya sertifikat itu nanti ketika berumah tangga...hmm...
MRT mengganti sertifikat dengan Buku Panduan. Itulah yang menjadi bukti para calon menikah telah mengikuti MRT. Setelah Penyelidikan Kanonik, buku tersebut akan dikembalikan oleh Pastur pada para calon menikah sebagai bekal masa depan hidup berumah tangga.. ciyeee! πŸ˜†

Jadi itu tadi adalah cerita MRT terutama untuk KAJ Dekenat Bekasi. Paroki Leo Agung akan mengadakan MRT pada 7-8 Oktober 2017.

Khusus untuk Dekenat Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, sebelum mengikuti MRT, para calon menikah harus terlebih dulu mengikuti program Discovery (pra-MRT) yakni mengenal pasangan lebih dini sebelum memutuskan untuk menikah.

Untuk Dekenat Bekasi, program Discovery akan mulai diterapkan pada 2018.


Well, selamat mempersiapkan pernikahan. Selalu minta hikmat Tuhan ya dalam setiap langkah persiapannya.

Jesus bless....