Jika kamu rendah hati, tak ada satupun yang dapat mengusikmu; baik itu pujian maupun makian, sebab kamu tahu siapa dirimu sebenarnya.

Monday, April 7, 2014

Pemilu 9 April 2014

Hari ini tanggal 7 April 2014. Praktis tinggal 1 hari lagi, kita menentukan wakil rakyat kita yang baru (DPR, DPRD, dan DPD), yang otomatis juga menetukan calon Presiden kita di Pemilu Presiden mendatang. Karena, calon presiden dari suatu Partai yang berhak mengikuti Pemilu Presiden mendatang adalah tergantung dari jumlah kursi Partai yang diperoleh dari hasil Pemilu 9 April 2014 besok.

Mencoblos tidak hanya semata-mata sebagai warga negara yang baik, tetapi juga kita lakukan dengan penuh kesadaran bahwa:

  1. Satu suara kita menentukan nasib bangsa ini ke depan
    1. Banyak yang sudah antipati dengan pemilu. Mungkin salah satunya juga Anda yang sedang membaca blog saya ini. Tetapi, saya ingin sedikit mengingatkan Anda bahwa dari semua calon wakil rakil rakyat yang Anda anggap buruk, bobrok, calon koruptor, lain sebagainya itu; setidaknya, ada satu dari mereka yang "terbaik" di antara yang "terburuk". Dari pada nantinya yang terpilih adalah yang "terburuk" dari yang "terburuk"???? Hanya karena kita tidak menggunakan hak pilih kita dengan alasan sudah antipati.
    2. Mengapa demikian? Banyak kecurangan dari pemilu-pemilu yang lalu. Mulai dari kertas suara kosong yang dicoblos oleh orang-orang partai tertentu untuk kepentingan partai/calon mereka sampai penipuan/pemalsuan/penggandaan nama di DPT (Daftar Pemilih Tetap_red.) untuk sekedar memperbanyak suara partai/calon mereka. Lagi-lagi, untuk tipe kejahatan pemalsuan DPT ini sasarannya adalah kertas suara yang tidak dicoblos karena pemilih tidak hadir ke TPS. Bayangkan, partai abal-abal dengan banyak massa, partai koruptor yang mengerahkan banyak simpatisan nakal, partai jahat yang memanfaatkan masyarakat dengan uang, akan mencoblos kertas suara yang tidak Anda pergunakan itu untuk kepentingan partai/calon mereka yang sudah pasti bobrok/koruptor juga. Jadi (dengan tidak datang ke TPS untuk mencoblos) Anda mau kita diwakili/dipimpin oleh orang-orang macam itu???
  2. Wakil Rakyat dan juga Presiden kita nantinya adalah orang yang seharusnya membawa suara/kepentingan kita. Kepentingan umum di atas kepentingan pribadi/golongan. Ingat tidak pelajaran PMP/PPKN jaman kita dulu? hehehe.... Jangan nanti ketika mereka melakukan kebijakan ini-itu lalu kita hanya bisa menyalahkan bahwa mereka tidak begini, mereka tidak begitu, mereka bodoh, mereka mengambil kebijakan yang menguntungkan mereka/segelintir orang saja. Yaaa....kenapa waktu itu (ketika Pemilu) Anda tidak memilih??? Kenapa waktu itu (ketika Pemilu) Anda memilih asal-asalan/ikut-ikutan??? Kita belajar untuk semata-mata tidak hanya menyalahkan, tapi kita lihat ke dalam diri kita apa yang kita sudah lakukan (andil kita) agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan. Itu yang penting.
Berikut adalah beberapa tips jika Anda bingung harus mencoblos partai tertentu atau calon tertentu:

  1. Tentukan partai apa yang menurut Anda paling membawa aspirasi Anda. Setiap partai memiliki ideologi/landasan/prinsip masing-masing. Banyaklah browsing agar Anda tahu apa ideologi/landasan/prinsip suatu partai yang cocok dengan Anda dan bangsa ini ke depannya.
  2. Tentukan calon dari partai tersebut (di Dapil/daerah pemilihan Anda) yang menurut Anda paling baik. Bila Anda tidak mengenal secara personal setiap calon, kenalilah mereka lewat spanduk/jargon yang mereka gaungkan. Memang tidak selalu spanduk/jargon itu mencerminkan mereka, tetapi setidaknya itulah "janji" mereka.
  3. Perhatikan apakah calon tersebut merupakan "wajah lama" di Pemerintahan. Biasanya jika "wajah lama", Anda akan lebih mudah menemukan track-record kerja mereka di website (google atau lainnya) selama ini. Apakah rajin, atau tukang tidur, atau tidak pernah hadir, dsb. Jangan sampai yang seperti ini terpilih lagi.
  4. Jika Anda tidak bisa menentukan satu calon tertentu, coblos saja partainya ketika pemilu nanti. Biasanya dengan demikian, Partai tersebut akan menentukan calon mana yang akan maju sebagai wakil rakyat. Biasaya, hal tersebut juga dilakukan berdasarkan nomor urut calon di kertas suara. Jika kita percaya dengan partai tertentu, tentu kita juga percaya bahwa keputusan partai tersebut untuk menyerahkan mandat kepada calonnya adalah calon yang terbaik. Maka itu, pelajarilah dan pilihlah salah satu partai dengan sungguh-sungguh.
  5. Hati-hati dengan Black Campaign. Ada partai-partai tertentu yang tidak suka dengan partai yang lain lalu melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji (misalnya memberi uang/barang, dsb) atas nama partai yang lain tersebut yang tujuannya agar partai yang lain tersebut dianggap partai kotor sehingga tidak dipilih. Tapi hati-hati juga dengan partai yang memang melakukan pembagian uang untuk tujuan partai mereka juga agar partai mereka dipilih.


Tata Cara Pencoblosan

Perhatikan baik-baik cara mencoblos berikut ini. Jangan sampai suara Anda tidak sah.
Sebelum Anda masuk bilik suara, pastikan dahulu kertas suara Anda tidak dalam keadaaan cacat (bolong/sudah tercoblos/dll). Jika ini terjadi pada kertas suara Anda, tunjukkan kecacatan kertas suara Anda dan mintalah agar kertas suara Anda diganti kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di TPS itu. Hal ini boleh dilakukan.



Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Pastikan nama Anda sudah terdaftar sebagai Pemilih Tetap. Periksalah di www.data.kpu.go.id/dpt.php.
Bagi Anda yang sudah memiliki e-KTP, cukup masukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan).
Bagi Anda yang belum memiliki e-KTP, masukkan Propinsi-Kabupaten-Kecamatan-Kelurahan dan Nama/NIK Anda di kolom yang tersedia.

Jika nama Anda belum terdaftar, segera ke Kelurahan tempat Anda terdaftar sebagai penduduk (sesuai KTP) untuk mendaftarkan diri sebagai DPK (Daftar Pemilih Khusus) karena DPT sudah ditutup sejak 4 Desember 2013. Hak pilih atas DPK dan DPT adalah sama, hanya istilahnya saja yang berbeda.




Selamat Pemilu!