Jika kamu rendah hati, tak ada satupun yang dapat mengusikmu; baik itu pujian maupun makian, sebab kamu tahu siapa dirimu sebenarnya.

Tuesday, May 31, 2011

2 menjadi 1

Kalau dari judulnya, menurut Anda, apa yang akan saya tulis?

Bukan . . . bukan traffic . . karena kalau traffic itu 3 in 1 he he . . .


Tulisan saya kali ini akan bercerita soal kehidupan pernikahan. Dua insan menjadi satu . . .
Pernahkah Anda berpikir mengapa ada istilah 2 menjadi 1 dalam pernikahan?

Kalau mengacu pada landasan agama yang saya anut, ada dasarnya . . .
Matius 19:5-6 mengatakan demikian,
"... Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Jika direnungkan dan ditafsirkan, kalimat tersebut memiliki makna yang sangat dalam.
Dan, saya juga mendapatkan beberapa input baru mengenai arti kalimat tersebut dari seorang hamba Tuhan dalam sebuah forum yang saya hadiri. Saya merasa perlu untuk membagikannya kepada Anda . . .


Pernahkah Anda memikirkan, mengapa ayat tersebut berbunyi demikian?
Yuk . . . kita buka satu persatu . . .


Dalam ayat tersebut dikatakan, "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya . . ."
Mengapa laki-laki yang meninggalkan ayah dan ibunya? Mengapa tidak dikatakan juga perempuan yang meninggalkan ayah dan ibunya?
Dalam sebuah pernikahan, laki-laki adalah seorang pemimpin. Maka ia harus "meninggalkan" ayah dan ibunya untuk dapat fokus memimpin keluarganya . . .

Dan, kata-kata "ayah dan ibunya" tidak murni berarti orang tua, tapi juga masa lalunya . . .
Mengapa juga masa lalunya?
Ketika sudah terikat dalam sebuah pernikahan, inilah urutan prioritas yang diterapkan:
Pertama, Tuhan;
Kedua, Pasangan kita (istri/suami) . . bukan anak, atau yang lainnya.
Seringkali, ketika menikah, kita tidak menanggalkan masa lalu kita sehingga menggeser urutan prioritas.
Contoh sederhana, ketika kita memiliki hobi otomotif. Seringkali, urutan prioritas bergeser, hobi otomotif menjadi nomor 2, setelah Tuhan; atau bahkan nomor 1.
Seringkali para suami mengatakan demikian, "Saya tidak dilayani dengan baik di rumah." atau " Istri saya juga asik sendiri." dan lain-lainnya . . .
Sebelum mengatakan hal tersebut, bercerminlah . . . Apakah Anda (para suami) sudah mengasihi istri Anda, memperlakukannya dengan baik, dan melayaninya dengan baik (menempatkannya dalam urutan nomor 2 prioritas di hidup Anda, setelah Tuhan)? Ingatlah, bahwa Anda adalah pemimpin. Salah satu tugas pemimpin adalah memberi contoh. Jika Anda tidak memberi teladan urutan skala prioritas yang benar, jangan harap istri Anda akan melakukan hal yang benar juga, karena ia mencontoh Anda.
Perlakukanlah istri Anda seperti Ratu, karena Anda adalah Raja.


Lalu kita bergeser ke point selanjutnya, ". . . sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu . . . "
Arti kalimat ini tidak hanya ditafsirkan harafiah sebagai suatu bentuk hubungan badan, namun lebih kepada: terdapat tanggung jawab besar yang diemban disana. Tanggung jawab apa?
Dalam kalimat tersebut disebutkan, ". . . melainkan satu . . .", artinya harus ada kesatuan & peleburan (dalam segala hal) untuk sebuah hubungan pernikahan; termasuk dalam hal keuangan.
Saya memiliki satu kalimat yang maknanya sangat dalam, mungkin Anda tidak menerima/mengerti makna kalimat ini sekarang, tapi suatu saat nanti pasti Anda akan mengerti.
"Jika dalam sebuah pernikahan Anda tidak menginginkan adanya kesatuan (transparansi, menyatu) dalam hal keuangan, berarti Anda sebenarnya tidak menginginkan terikat dalam sebuah pernikahan."
Mengapa? Karena, perselingkuhan (dengan pria/wanita lain, dengan hobi, atau lainnya) membutuhkan budget bukan? . . .


Kalimat terakhir dalam kutipan ayat kitab suci tersebut, "Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Jelas kalimat ini menegaskan, bahwa hubungan pernikahan yang telah dibangun antara 2 pribadi (suami dan istri) adalah ikatan suci yang telah dipersatukan Allah . . . merupakan bagian dari rencana Allah yang sangat kompleks. Tuhan telah merencanakan untuk mempertemukan Anda dan pasangan, lalu mempersatukan Anda berdua. Ingatlah kembali masa-masa pertemuan Anda dengan pasangan Anda, dan rasakanlah betapa dahsyatnya rencana Tuhan. Jika Anda merenungkan kembali masa-masa pertemuan Anda dengan pasangan Anda, yakinlah bahwa itu pasti tak mungkin terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Artinya, itu adalah kehendak Tuhan, bagian dari rencana-Nya yang kompleks itu.

Tuhan tidak pernah salah memilihkan tulang rusuk untuk setiap wanita. Demikian, Allah juga tidak pernah salah memberikan penolong kepada setiap pria. Ketika ada perbedaan dalam sebuah hubungan pernikahan, perbedaan itu ada untuk saling melengkapi. Jika Anda menikah dengan orang yang sama persis dengan Anda, lalu jika Anda tidak dapat memasak, berarti pasangan Anda juga tidak dapat memasak. Jika Anda pendiam dan kaku, lalu pasangan Anda juga pendiam dan kaku, maka betapa hambarnya komunikasi. Jadi, syukurilah setiap perbedaan Anda dan pasangan, karena disitulah makna Anda hadir untuk pasangan Anda. Anda hadir untuk melengkapi hidup pasangan Anda. Tuhan tidak pernah salah memilihkan pasangan dalam hidup kita. Rencana-Nya adalah rencana yang indah pada waktu-Nya.


Saya harapkan artikel ini dapat menjadi penguat hubungan pernikahan Anda.
Selamat beraktivitas! Tuhan memberkati.

Friday, May 20, 2011

Broken Heart

Mmm . . . ini dia!

Rasanya semua orang pernah jatuh cinta dalam hidupnya. Tentunya, kalau berani jatuh cinta harus berani sakit hati. Itu peribahasa . . . tapi itu benar . . karena kalau tak pernah merasa sakit hati, artinya belum pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Itu sepertinya adalah satu paket dalam salah satu sisi kehidupan.

Ketika sakit hati, lalu hati itu rasanya seperti sampai hancur berkeping-keping . . . sering orang menyebutnya broken heart. Kalau saya lebih senang mengumpamakan sebuah hubungan seperti menjaga sebuah vas bunga kristal. Indah . . tapi harus berhati-hati ketika menyentuhnya dan memasuki kedalaman indahnya . . karena bisa pecah. Bayangkan ketika vas bunga kristal itu sudah pecah, apa yang akan Anda lakukan?
Menurut saya, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membuatnya kembali seperti sedia kala.
Mengapa?
Jika Anda mencoba menyatukannya kembali, dengan lem, celotape, atau apapun . . .
Anda mencoba menyatukan setiap kepingannya . . dengan lem terbaik sekalipun . . .
Semua tidak akan pernah bisa kembali seperti semula bukan?
Pasti tetap akan ada kepingan kecil yang hilang / jatuh / tertinggal / tidak bisa disatukan . .
Lem itu pun akan meninggalkan bekas pada setiap sambungannya . . .
Vas bunga kristal itu tak akan bisa kembali seperti dulu.

Jadi . . harus bagaimana?

Saya hanya punya 2 saran untuk Anda . . .

1. Jagalah vas bunga kristal itu jangan sampai jatuh, apalagi pecah . . dengan cara komunikasi, keterbukaan, kejujuran, dan saling percaya. Ikatan yang kuat menghindarkan kehancuran. Komunikasi adalah satu-satunya cara membangun sebuah ikatan yang kuat. Komunikasi untuk membangun sebuah ikatan yang kuat hanya dengan keterbukaan dan kejujuran. Setelah itu, selalu positive thinking . . saling percaya.

2. Jika sudah terlanjur pecah . . .
Hmm . . . artinya broken heart itu sudah terjadi. Peribahasa ini yang saya dapat bagikan dengan Anda . .
"The best way to heal a broken heart is to FORGIVE and FORGET."
Beri ruang bersalah untuk Anda dan pasangan Anda karena sudah lalai menjaga vas bunga kristal itu.  Karena bagaimanapun, sekecil apapun, pasti Anda dan pasangan punya andil dalam pecahnya vas bunga tersebut. Leburkanlah vas bunga kristal yang pecah itu. Maafkanlah . . . lalu lupakanlah . . bangunlah hubungan baru dengan pasangan Anda.
Dan, hati-hati jangan pecah lagi . . .  :)


At least, itu yang bisa saya sharingkan . . semoga dapat membantu Anda dengan hati Anda . .
Tuhan memberkati.

Thursday, May 19, 2011

Sikap hati bersyukur

Kita seringkali mendengar kata bersyukur,...
namun mengertikah kita makna sesungguhnya dari kata itu?

"Orang-orang yang paling bahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik.
Mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik...dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya."

Tidak bersyukur adalah ciri orang yang tidak mengenal Tuhan (Roma 1:21).
Sikap hidup bersyukur adalah kunci kebahagiaan hidup.

Selamat beraktivitas.... maju terus dalam Tuhan!
Tuhan memberkati.

Tuesday, May 10, 2011

Menelan Kesombongan

Sebuah website mengenai Alkitab menuliskan demikian,
"Anda tidak akan mengalami gangguan pencernaan
dengan menelan kesombongan diri Anda."
Apa pendapat Anda?

Kerendahan hati adalah keteladanan sejati yang Yesus berikan kepada kita dan Allah inginkan dari kita.
[Matius 11:29, Amsal 16:18, Mazmur 113:5]

Seperti perkataan Bunda Teresa yang menginspirasi saya membuat blog ini, demikian ia pernah berkata,
"Jika kamu rendah hati, tak ada satupun yang dapat mengusikmu;
baik itu pujian maupun makian,
sebab kamu tahu siapa dirimu sebenarnya."

Monday, May 9, 2011

Seperti Roda . . .

Kita pasti sering mendengar bahwa hidup itu seperti roda, kadang diatas, kadang dibawah.
Saat ini, yang saya tulis bukan soal roda kehidupannya, tapi lebih pada kala kita berada dibawah . . .

Apa yang kita rasakan ketika kita berada dibawah, jatuh, dan terinjak? Pasti sakit.
Tentunya . . . karena kita manusia normal. Tapi pernahkah kita menyadari kenapa kita harus ada dalam masa-masa sakit tersebut? Kenapa kita harus melewatinya?

Sepanjang yang saya tahu dalam kehidupan saya, rasa sakit itu pasti membawa kita pada "sesuatu".
Seperti besi, ketika ia semakin ditempa, ia akan semakin indah, semakin cantik, semakin elok.
Sama halnya seperti kehidupan kita. Mudah saja, tanpa ada rasa sakit itu, kita tidak akan pernah tahu apa rasanya senang bukan? Bagaimana kita tahu sesuatu itu nikmat, jika kita tidak pernah merasakan sulit?

Orang yang tumbuh dalam kesenangan, tidak mengetahui kadar bencana dan derita
dan susah untuk mengasihi orang yang tertimpa oleh bencana dan derita.

Buat saya, rasa sakit itu ujian. Bukan Tuhan . . . karena Tuhan tidak pernah mencobai manusia. Tapi itu adalah siklus hidup yang harus kita lalui. Jika kita kembali ke masa penciptaan manusia, Hawa telah memakan buah terlarang sehingga ia jadi tahu yang baik dan yang buruk. Sebelumnya, hidup Adam dan Hawa telah sangat nikmat di Taman Eden. Jadi, kembali lagi, bahwa rasa sakit itu adalah bagian dari siklus kehidupan; bagian dari yang baik dan yang buruk.
{Bdk. Yakobus 1:13-15}

Karena rasa sakit adalah sebuah siklus hidup, buat saya itu adalah bagian dari mendewasakan seseorang. Kenapa rasa sakit itu ujian? Ujian bagaimana kita dapat melaluinya dengan apapun suasana hati kita hingga menjadikan kita pribadi yang kuat.

Apa arti sesungguhnya kalimat "Ujian bagaimana kita dapat melaluinya dengan apapun suasana hati kita hingga menjadikan kita pribadi yang kuat"?

Satu jawaban singkat untuk pertanyaan terakhir saya tersebut adalah melalui peribahasa ini:
"Orang yang lemah akan punya 1000 alasan untuk menyudahi,
tapi orang kuat akan selalu mencari cara untuk bisa bertahan, sekecil apapun harapannya."

Selamat berkarya!
Tuhan memberkati.

Thursday, May 5, 2011

KEKAYAAN

Apa sich "Kekayaan" itu?

Sering kita menilai seseorang itu kaya atau miskin dari pekerjaannya, kemewahannya, gaya berpakaiannya, kehidupan sosialnya, hobinya, tempat tujuannya berlibur, dan sebagainya. Tapi pernahkah Anda betul-betul menyadari apa sebenarnya yang dapat membuat seseorang betul-betul disebut "KAYA"?

Mengutip sebuah peribahasa,
Seseorang belum bisa dikatakan KAYA sampai ia memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang.

Apa misalnya?
- Suami yang family-man
- Istri yang cakap dan setia
- Kehidupan keluarga yang harmonis
- Anak yang perilaku dan prestasinya membanggakan
- Harga diri
- dan lainnya yang tidak dapat dibeli dengan uang . . .

Orang mungkin bisa menilai Anda kaya atau tidak kaya . . namun percayalah! selama Anda bahagia dengan hidup Anda, Anda telah membuat diri Anda selangkah lebih kaya. Dan, bahagia itu adalah pilihan, bukan takdir.

Salam bahagia!
Tuhan memberkati.

Menjadi Sukses

Saat saya menghadiri sebuah forum di kantor, salah satu sesi dalam forum tersebut adalah menghadirkan Andri Wongso; salah satu dari beberapa motivator terbaik Indonesia. Forum yang saya hadiri ini memang dirancang periodik dan selalu menghadirkan pembicara berkaliber di salah satu sesinya; persis sebelum sesi sang CEO/Direktur Utama.

Satu hal yang saya catat dan sangat menarik serta inspiratif dalam sesi Andri Wongso tersebut adalah . . .
"Gagal, bangkit lagi!
Kalah, belajar lagi!
Itu rahasia sukses klasik, tapi tetap berlaku sampai kapanpun."

Betul. Saya sangat setuju dengan kata-kata beliau tersebut, walaupun sungguh tidak mudah mempraktekkannya.

And you know what? As long as you don't give up in life, everything else will work out naturally.


Selamat berkarya!
Tuhan memberkati.

Kegagalan

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap kita pernah mengalami kegagalan. Kegagalan dalam pendidikan, kegagalan dalam pekerjaan, kegagalan mencapai target, kegagalan dalam berumah tangga, kegagalan dalam mendidik anak, dan banyak jenis kegagalan lainnya. Kegagalan bukanlah hal yang tabu, karena kita manusia dan kita tak sempurna. Namun yang terpenting adalah, kita cepat bangkit dari kegagalan. Bagaimana caranya?

Satu cuplikan kecil dari pengalaman hidup saya yang mau saya bagikan adalah . . . kiat kecil saya dalam bangkit dari kegagalan yaitu lakukan yang terbaik dan tetap terus lakukan yang terbaik dalam semua hal. Mengapa?

Ketika kita sudah melakukan suatu hal dengan upaya kita yang terbaik, dan didukung dengan doa tentunya . . ketika upaya kita itu berujung pada kegagalan, percayalah! kita tidak menyesal dan tidak akan larut dalam penyesalan. Kenapa? Karena kita telah mencoba dengan upaya terbaik yang paling baik yang bisa kita lakukan. Dan tak ada yang perlu disesali karena kegagalan yang kita alami itu berarti Tuhan punya rencana lain untuk kita dan itu pasti indah pada waktu-Nya.

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya."
[Pengkhotbah 3:11a]

Kalau pada saat melakukan suatu upaya kita tidak melakukannya sebaik mungkin, percayalah! ketika itu gagal, Anda akan sangat menyesal dengan berkata:
"Coba dulu aku . . . begini . . ."
"Seandainya dulu aku . . . begitu . . ."
"Ahh aku kan harusnya . . . begini . . ."

Tapi ketika Anda telah melakukan upaya itu sebaik-baiknya:
     setiap langkah yang Anda ambil, Anda pertimbangkan resikonya,
     setiap upaya Anda dilandasi kasih sayang terhadap sesama (tidak mengambil keuntungan pribadi),
     Anda juga berdoa,
     dll . . .
apapun hasilnya, Anda tidak akan pernah menyesal. Karena, Anda telah melakukannya sebaik-baiknya dan percaya pada rencana Tuhan.

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalan-Ku bukanlah jalanmu.
Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
[Yesaya 55:8-9]

Dan . . ingatlah juga, bahwa dalam berdoa untuk kesuksesan Anda, berdoalah juga dengan tujuan untuk kesuksesan orang lain, tidak dengan maksud kesuksesan Anda dan mengambil keuntungan dari orang lain.

". . kamu berdoa juga, tapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."
[Yakobus 4: 3]


Setidaknya sebuah kalimat yang selalu saya pegang dalam menjalankan suatu upaya adalah
Do all your best, then let God do all the rest


Selamat berkarya!
Tuhan memberkati.

Wednesday, May 4, 2011

Wakil rakyat dan studi bandingnya ke Australia 30-Apr-2011

Sedih dan kecewa gw baca artikel ini . . .
Lebih penting gedung baru seharga puluhan miliar dibandingkan sarana berkomunikasi dengan rakyat, padahal mereka wakil rakyat!

Kapan Indonesia punya wakil rakyat yang benar-benar wakil rakyat??
Dimata mereka, kemana butir Pancasila "Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi/golongan"????
Plesir dengan alasan studi banding. Studi banding kok tanpa persiapan??
Datang ke KJRI juga terlambat. Disiplin aja gak punya. Begitu kok jadi wakil rakyat, pemimpin rakyat!!??

Belum lagi, alamat email "palsu" yang diberikan oleh salah seorang anggotanya.
Dan setelah artikel tentang kunjungan kerja DPR ke Australia itu dirilis oleh PPIA menuai kecaman dari banyak pihak terhadap kinerja DPR,
jawaban yang diberikan adalah dengan alasan gaptek karena sudah berumur lebih dari 60 tahun sehingga tidak tahu alamat email, yang tahu ajudan mereka. Please deh . . . cuma alamat email, bukan alasan umur dong yang dipakai. Ibarat, masa orang sudah uzur tidak perlu tahu nama pribadi, disuruh tanya ke asisten. Tidak logis sekali alasannya, terlihat sekali mengada-ada dan ngeles. Jawaban mereka atas artikel dibawah ini, dapat diakses melalui tautan http://bit.ly/kHvFbO

Menjerit rasanya hati ini . . miris . .
Mungkin Pemilu periode depan saya lebih memilih ajudan mereka yang tahu segalanya, dibandingkan mereka yang tahunya cuma duduk di gedung DPR dan plesir serta tidak bekerja. Menyedihkan wakil rakyat kita ini. . .

Untuk orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, terutama yang closely related sama kurikulum pendidikan, coba deh hidupkan kembali (termasuk menghidupkan cara mengajar yang cerdas) pelajaran PPKN dan P4.

Ini gw copas dari http://politik.kompasiana.com/2011/05/03/laporan-dialog-antara-perhimpunan-pelajar-indonesia-australia-dengan-komisi-viii-dpr-ri-di-melbourne/


Tulisan ini ditulis oleh rekan saya, Teguh Iskanto ketika menghadiri dialog antara Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) dengan Komisi VIII DPR-RI di Ruang Bhinneka Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne pada tanggal 30 April 2011, Pukul 20.00 waktu setempat.

Pembuka:
Setelah bertahun-tahun menjadi WNI akhirnya kesampaian juga saya mendapat kesempatan untuk dapat bertatap muka dan berdiskusi dengan para wakil rakyat. Terlebih tidak terasa sudah 9 tahun 10 bulan saya meninggalkan Indonesia, dan mungkin kesempatan ini adalah satu-satunya kesempatan bagi saya untuk bisa bertemu & bertatap muka langsung dengan para pejabat negara.
Setelah terburu-buru nyupir karena takut terlambat, akhirnya saya beserta istri sampai juga  di KJRI sekitar pukul 18:15 AEST, walhasil sesampainya di KJRI terlihat jelas pihak konsulat sudah mempersiapkan acara dengan matang. Makanan, kursi-kursi tamu beserta meja panelis untuk pembicara, semua sudah disiapkan dengan rapi.  Waktu sudah menunjukan pukul 18:19 tapi belum juga terlihat tanda-tanda kedatangan para tamu yang ‘terhormat’, padahal di dalam undangan tertulis acara akan dimulai pukul 18:00.


Menunggu sang tamu datang :
Sambil menunggu akhirnya saya menggunakan waktu yang ada untuk sholat maghrib, bercengkerama & beramah tamah dengan kawan-kawan. Di bagian depan terlihat banyak kamera & video dari beberapa media komunitas Indonesia di Melbourne. Berikut ada juga perwakilan Radio ABC Australia yang datang untuk meliput. Sementara beberapa kawan-kawan dari PPIA sudah siap dengan siaran internet radio langsung yang di sebarkan ke seluruh dunia via PPI Internasional, semua alat-alat sudah diset & disiapkan.
Seputar berita-berita negatif yang ada di Internet tentang rencana studi banding anggota dewan, saya sebelumnya juga sudah diingatkan oleh istri dan seorang kawan untuk tidak menghakimi para anggota dewan. “Berikan mereka kesempatan utk menjelaskan alasan mereka, dan jangan pojokan mereka, mungkin ada sesuatu yg kita tidak tahu” , begitu saran yang saya dapatkan dan sayapun setuju untuk menjadi lebih netral dan objektif, lagi pula “who are we to judge people anyway …”
13044058042022829676
Suasana di Konsulat Jenderal RI sesaat sebelum dialog dimulai. Courtesy of Dirgayuza Setiawan.

Akhirnya sang tamu datang juga :
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya sang tamu yang di tunggu-tunggu datang juga, secara persis saya tidak melihat jam mungkin sekitar jam 18:50-19:00. Semua hadirin tampak antusias dan tidak terasa suasana ruangan Bhinneka di KJRI Melbourne menjadi tampak hidup karena semua orang mulai terlihat antusias. Beberapa anggota dewan bahkan ada yang mulai memperkenalkan diri secara pribadi & menyapa para hadirin satu persatu. Beberapa juga ada yang beramah tamah dengan staf KJRI. Setelah beramah tamah sekitar 5-10 menit, staff KJRI mengumumkan untuk memulai acara dengan hidangan makan malam terlebih dahulu. Pada mulanya saya sempat berpikir, wah ini sepertinya strategi dari KJRI untuk meredam pertanyaan pertanyaan dari para hadirin, dengan membuat mereka kenyang dan mengantuk setelah makan … :) he he he
13044035211110947843
Rombongan Anggota Komisi VIII DPR-RI di KBRi Canberra. Sumber: www.kemlu.go.id

Acara Dimulai :
Setelah menikmati santap malam, akhirnya acara dibuka oleh Acting Consul General, Bapak Hadisapto Pambrastoro mewakili KJRI Melbourne. Bapak Hadi mencoba memaparkan komposisi masyarakat Indonesia di Melbourne, yang lebih dari 50% umumnya diisi oleh pelajar. Sebelumnya juga hadirin diingatkan bahwa acara tanya jawab hanya akan dibatasi sampai pukul 21:00 mengingat jadwal kesibukan anggota tim komisi VIII keesokan harinya (which is private dinner bersama staff Konsulat jenderal RI. Kayak gini dibilang sibuk?).
Sementara dari pihak komisi VIII diwakili oleh juru bicaranya Bapak Abdul Kadir Karding (PKB), beliau memperkenalkan anggota tim studi banding satu persatu dengan komposisi 7 orang anggota duduk di meja panelis yang terdiri dari perwakilan PDI-P (Ina Ammania), GOLKAR (Drs. H. Zulkarnaen Djabar), PKS (Ahmad Zainuddin, LC), PKB (H. Abdul Kadir Karding, SPI - Ketua Rombongan & Pembicara), GOLKAR (Dra. Hj. Chairun Nisa, MA), Hanura (Dra. Hj. Soemintarsih Muntoro, M.Si), dan Demokrat (Dra. Hj. Ratu Siti Romlah, M.Ag). Jumlah total  keseluruhan anggota komisi VIII yang datang pada studi banding kali ini sekitar 11 orang.
Beliau juga mencoba memaparkan, bidang kerja komisi VIII yang umumnya berkonsentrasi di bidang :
  • Keagamaan ( mencakup didalamnya adalah : agama, pendidikan agama, masalah ahmadiyah, pluralisme & terorisme)
  • Penanggulangan bencana
  • Pemberdayaan perempuan & perlindungan anak
  • Kementerian sosial (diantaranya : masalah sosial, lansia, kemiskinan, orang cacat & anak jalanan)
Di salah satu kesempatan beliau juga menjelaskan tujuan kedatangan ke Australia adalah untuk belajar mengenai upaya penanggulangan kemiskinan, diantaranya adalah  menyusun konsep rancangan untuk :
  • RUU Fakir Miskin
  • RUU Kebebasan & Perlindungan beragama
  • RUU ZIS (Zakat Infaq Shadaqah) - pengurangan pajak terhadap donasi/sumbangan
  • RUU Jaminan produk halal
  • RUU Keadilan dan kesetaraan gender
  • RUU Pendidikan yang dikelola masyarakat swasta
Beliau juga menjelaskan mengapa Australia adalah negara yang dituju :
  • Lebih dekat dibanding negara-negara lain ( sehingga bisa mengurangi biaya )
  • Australia memiliki sistem jaminan sosial yang terstruktur dan mapan kalau meminjam kata-katanya Bpk Karding : “Sistem yg luar biasa”
  • Salah satu negara yang sukses menerapkan prinsip multikulturalisme sampai pada tingkat pendidikan anak-anak.
    1304405968379346989
    Ketua Rombongan Komisi VIII, Bapak Abdul Kadir Karding memperkenalkan diri dan rombongan. Courtesy of: Dirgayuza Setiawan.
Sesi Pertanyaan :
Setelah mendengar paparan tadi, saya cukup mengakui kalau Bapak Abdul Kadir Karding (PKB) , memiliki kemampuan komunikasi yang hebat, beliau mencoba ‘meredam’ suasana hadirin yang ada di ruang Bhinneka dengan ’lelucon-lelucon’ dan dengan paparan gaya bahasa yang lugas, tenang dan terstruktur. Mungkin inilah sebabnya beliau terpilih menjadi ketua rombongan, karena kalau dari apa yang saya lihat secara pribadi beliaulah yang  memiliki kemampuan ‘public speaking’ yang paling mencolok dibanding anggota-anggota yang lain. Karena kalau dilihat ada beberapa anggota yang hanya duduk di kursi panelis tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka (selain memperkenalkan diri), ada yang hanya mencatat  dan ada pula yang hanya sesekali saja berkomentar. Kalau dilihat memang ‘all in all’, sepertinya memang sudah menjadi tugasnya Bapak Karding untuk ‘menjinakan’ para hadirin :)
Pada saat sesi tanya jawab dimulai,  ada 3 penanya pertama (dari beberapa yg berusaha secara antusias)  :
1. Bagus Nugroho (Mahasiswa Program S3 Bidang Aeronautics Melbourne University & Nano Tech dari Oxford University)
Mengenai dana yang dikeluarkan untuk 11 anggota komisi VIII yang pergi studi banding ke Australia, menurut perhitungan Bagus, jumlah dana yang di keluarkan adalah sekitar Rp. 811 juta untuk  selama 6 hari atau sekitar US$ 5000 per orang per minggu. pertanyaannya adalah mengapa sebesar itu? bukankah itu dana yang sangat besar untuk dikeluarkan, mengingat tingkat efektifitas yang rendah dari hasil studi banding?
2. Dirgayuza Setiawan (Wakil Ketua PPIA - Mahasiswa Jurusan Media )
Yuza, mencoba menyangkal argumen Bapak Karding, yang mempertanyakan mengapa surat terbuka PPIA dikirimkan terlebih dahulu ke media dibanding langsung ke beliau : menurut Yuza, karena semua channel yang ada telah dicoba berikut mengakses website pribadi Bapak Karding yang ternyata berstatus ’suspended’. Dari website DPR-RI pun, tidak ada keterangan nomor kontak & alamat email yang bisa dihubungi. Karena itu Yuza menghubungi media untuk meminta informasi.
Seperti telah diketahui sebelumnya dalam wawancara radio Australia di Canberra, Bapak Karding mengatakan bahwa alasan anggota Komisi VIII tidak mengunjungi daerah Northern Teritory (NT) adalah karena beliau menangkap adanya “sinyal-sinyal”  keengganan dari pemerintah Australia untuk membolehkan mereka pergi  ke NT. Dikarenakan menurut beliau issue penduduk miskin Aborigin di Australia adalah issue yang sensitif apalagi untuk kunjungan perlemen asing. Pada saat yang sama Yuza mengatakan, hal yang sama tidak terjadi terhadap beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang mengadakan penilitian di NT untuk mensurvei penduduk miskin, pemerintah Australia justru membantu dengan sepenuh hati. Hal yang menjadi pertanyaan Yuza adalah, “sinyal-sinyal” seperti apakah dan bagaimana cara menginterpretasikan sinyal yang ditangkap Bapak Karding sehingga jatuh pada kesimpulan bahwa pemerintah Australia enggan mengizinkan anggota Komisi VIII DPR-RI pergi ke NT ? Terlebih daerah NT adalah daerah dengan konsentrasi penduduk miskin terbanyak di Australia.
Pertanyaan yang lain adalah, mengapa kunjungan yang dilakukan  hanya mampu menghubungi pejabat-pejabat setingkat negara bagian, tapi tidak sampai pada tingkat pemerintah federal?  DPR cenderung dianggap tidak siap dalam menyiapkan bahan-bahan dan memilih narasumber ( kurangnya koordinasi & tidak tepat sasaran )  dan kalaupun ini memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, kenapa ada visa salah satu anggota tim Komisi VIII yang ditolak oleh pemerintah Australia ?
3. Penanya ke-3 (lupa namanya, beliau sedang mengambil study S-2 bidang sosiology di Melbourne University)
Beliau menanyakan tentang kerukunan hidup beragama terutama masalah perlakuan pemerintah terhadap pengikut Syi’ah di Indonesia.


Sesi  Komisi VIII Menjawab ( Hadirin Mulai Gelisah/Gusar )  :
Lagi-lagi saya harus akui kelihaian Bapak Abdul Kadir Karding untuk urusan ’skill’ public speaking, sepertinya beliau menguasai betul medan & trik untuk mengulur-ulur waktu, salah satunya adalah dengan melambatkan tempo bicara, dan berbicara hal-hal yang diluar konteks pembicaraan. Hal ini menyebabkan waktu yang tersisa tinggal sedikit. Beberapa kali Dirgayuza (Wakil Ketua PPIA) menginterupsi anggota komisi VIII untuk “straight to the point” pada pertanyaan yang ditanyakan.
Salah seorang anggota Komisi VIII dalam menjawab/menanggapi pertanyaan dari Bagus Nugroho bahkan membandingkan anggaran yang diterima oleh Komisi VIII dalam studi banding kali ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan salah satu staff kementerian Australia yang katanya bisa menerima 3 kali lipat dari apa yang diterima oleh Komisi VIII. Hello!!! Australia itu kan pendapatan per kapitanya lebih besar dari Indonesia, Kira-kira sekitar US$ 55590 per tahun. Indonesia sekitar US$ 3015 per tahun (sumber wikipedia). Apa mereka itu nggak mikir ya sebelum menjawab???
Beberapa anggota dewan yang diberi kesempatan untuk menjawab memulai dengan meminta kepada kawan-kawan PPIA untuk tidak terkesan menghakimi/mengadili mereka dalam dialog kali ini. Bahkan ada yang mengalami suasana “kebatinan” (mungkin maksudnya feeling so emotional) ketika mengunjungi Australia kali ini seraya bercerita tentang beberapa anaknya yang dulu pernah bersekolah di Melbourne, Australia dan suaminya yang pernah menjadi ketua perhimpunan pelajar pada saat itu. Secara pribadi menurut saya, jawaban-jawaban yang diberikan lebih bersifat normatif dan tidak pada inti permasalahan dan cenderung berputar-putar. Apakah ini suatu kesengajaan untuk mengulur waktu? Wallahualam…Hanya Tuhan yg tahu…
Karena jawaban tidak dirasakan mengena dan berputar-putar untuk hal-hal yang tidak penting sementara waktu semakin sempit, banyak hadirin yang mulai melakukan interupsi sehingga suasana ruang Bhinneka menjadi gaduh. Tidak hanya itu beberapa sesekali sudah mulai  terdengar suara cemoohan dan kata-kata “huuuu…kecewaaaaa!!!”  dari para hadirin.
Ketika mendekati pukul 21:00, pihak KJRI berusaha untuk menutup sesi tanya jawab, dengan alasan kesibukan anggota dewan pada keesokan harinya: which is Sunday of course ..:)  bukankah adalah hak kita sebagai rakyat untuk meminta / menanyakan hal-hal yang dirasa perlu ke wakil rakyat kita di parlemen? Pada saat ini suasana semakin riuh dan sudah ada hadirin yang berteriak-teriak langsung bertanya … tanpa moderator … :) terus terang suasana sudah sedikit agak kacau pada waktu itu. Bahkan ada beberapa yang langsung meninggalkan ruangan dan langsung pulang.

1304406245706311786
Salah satu anggota Komisi VIII DPR-RI mencoba untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Mahasiswa Indonesia di Melbourne. Courtesy of: Dirgayuza Setiawan.


Here comes the Bomb Shell …
Salah satu kawan saya (pas saat sesi kacau) sempat berteriak … “Kenapa nggak pakai teleconference aja sih Pak ?” pada saat itu, Bapak Karding menjawab : “Wah itu kan teknisnya terlalu rumit … “  sontak mendengar jawaban tadi hadirin yang umumnya mahasiswa langsung tertawa … lalu ada lagi yang nyeletuk “Pak mau dibikinin account Skype sama saya nggak Pak ?”
Trus ada beberapa anggota Komisi VIII, yg mengatakan, karena keterbatasan waktu  kawan2 bisa menghubungi kami lewat email. Tapi ketika serentak kami menanyakan apa alamat email beliau, yang keluar adalah … xxxx@yahoo.com :) .  Beberapa hadirin termasuk saya tampak kesal dengan jawaban tersebut, kemudian hadirin  menanyakan: “Kami ingin alamat resmi bapak!” , dan dibalas dengan: “nanti ….nanti akan diberikan …. ”  pada saat ini penyiar radio PPI Internasional menginterupsi “Tolong disebutkan saja pak disini , jadi semua orang bisa dengar …” , bahkan dengan tantangan itupun sepertinya mereka bapak-bapak/ibu-ibu anggota Komisi VIII itu tidak tahu …apa alamat email resmi mereka …  saya lihat ada 1 orang staff ahli yang mendampingi komisi VIII sibuk bolak balik mencoba membagikan kartu nama ( yang itupun dalam kartu nama tersebut tercantum alamat imel Gmail & Yahoo ) …  ????
Karena suasana panik dan makin riuh, salah seorang ibu (staff anggota komisi VIII) berteriak, ”  KALAU ADA YANG PERLU DITANYAKAN… SILAKAN SAJA KIRIM KE ALAMAT EMAIL  : KOMISI DELAPAN AT YAHOO DOT COM.. !!!! ”  pada saat itu .. tawa hadirin langsung pecah  .. saya sendiri geleng-geleng kepala dan sudah tidak tahu mau bicara apa lagi … (selengkapnya lihat saja disini: http://www.youtube.com/watch?v=8dEjGOPfAqA&feature=youtu.be)
Ada teman yg bilang : Wah kalo gitu mah gak usah jadi anggota DPR, anak saya yg masih kecil juga udah bisa bikin email yahoo sendiri … :)
BTW: setelah acara selesai salah seorang kawan mencoba mengirim test mail (via BB) ke :
- komisiviii@yahoo.com
- komisi8@yahoo.com
- komisidelapan@yahoo.com
- komisiviii@yahoo.co.id
- komisi8@yahoo.co.id
- komisidelapan@yahoo.co.id
and guess what, none of them is working …!!! semua email test bouncing back ke sender , alias alamat yang diberikan tidak ada …!!!!
Lagi-lagi karena tidak puas, saya beserta istri & kawan-kawan mendekati ibu salah satu staff ahli pendamping anggota komisi VIII dalam kunjungan kerja ini, sambil menanyakan alamat resmi, saat itu beliau bilang : “Lihat aja di website DPR nanti kan ada daftar masing-masing komisi, nanti dari situ ada alamat imelnya “
Lagi lagi, kita cek via HP , dan …ternyata tidak ada (kalau tidak percaya silakan cek sendiri ke www.dpr.go.id) , kalau begini mana yang benar ? kalau yang bekerja di DPR saja  tidak tahu alamat kontak resmi yang bisa dihubungi, bagaimana dengan orang lain?? Dan jangan salah bahwa, 1 staff DPR memiliki 7 asisten (staf ahli), *Unfortunately* sepertinya tidak satupun dari ke-7  asisten beserta anggota DPR itu sendiri tahu alamat kontak resmi mereka  ??? Kalau untuk hal yang sangat mendasar saja mereka tidak kompeten, bagaimana mereka akan membela kepentingan rakyat yang akan mereka wakili ???
Bagaimana tidak, DPR RI, parlemen dari negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia, parlemen dari negara anggota G-20 (negara dengan salah satu kekuatan ekonomi & pangsa pasar terbesar di dunia) serta mempunyai anggaran ber-triliun2 rupiah utk gedung baru, lengkap dgn fasilitas & tunjangan lainnya ….  masih memakai alamat email gratis utk kontak terhadap rakyat yg di wakilinya   … ????
Tidakkah mereka berpikir, bahwa parlemen kita akan menjadi bahan olok-olok parlemen Australia begitu melihat kartu nama dengan alamat imel dari Yahoo / Gmail ???
Ketika ditanya alamat kontak mereka, umumnya mereka kebingungan menjawabnya, yang menurut saya sangat-sangat aneh bukan?? Bagaimana mereka mau mendengar aspirasi rakyat yang mereka wakili jika alamat kontak untuk dihubungipun mereka kebingungan menjawabnya ??
Setelah acara diskusi selesai, beberapa dari kami yang tidak puas, langsung menyerbu dan bertanya langsung ke anggota komisi VIII, ada dari beberapa diantara mereka tidak membawa kartu nama!!!  Bagaimana mereka ingin memperkenalkan diri di hadapan anggota parlemen Australia jika kartu nama saja mereka tidak bawa, dan kalaupun ada, mereka mencantumkan alamat imel gratis (yahoo/gmail) sebagai alamat kontak mereka !!!
Pada saat saya mencoba bertanya ke Bapak Karding tentang kunjungan studi banding,  saya tanyakan: “Pak bukankah menjadi paradoks bagi DPR bahwa kunjungan studi banding dalam rangka mengentaskan kemiskinan tapi di saat yang sama DPR menghambur-hamburkan uang rakyat yang akan dientaskan kemiskinannya ???”
Ironis sekali memang ternyata, dan syukur …kalau bukan karena kesempatan ini, saya mungkin hanya bisa mendengar dari media massa tentang perilaku anggota DPR, tapi untuk saat ini saya bisa melihat, mendengar & mengalaminya sendiri di depan mata.
Saat itu kami sempat bingung dan bertanya ke salah satu staff senior KJRI : ” Pak apa memang sudah separah inikah keadaan institusi di negara kita ? ”  beliau menjawab ( dan mencoba berdiplomasi ) : “Maaf dik saya sendiri belum berkecimpung di dunia politik, mengenai komentar, saya pikir, adik bisa lihat sendiri apa yg terjadi tadi” … ( kayaknya beliau juga shock )


Sebagai Penutup :
BTW: Beberapa kawan sebelum pulang kita sempat bercanda “kayaknya abis malem ini kita bakal susah tidur nih … ” dan banyak yang geleng-geleng kepala sampai keluar pintu KJRI, sepertinya kita masih belum percaya dengan apa yg kita lihat.
Entah mau dibawa kemana negara ini, jika para pemegang amanahnya saja tidak kompeten di bidangnya.
Dan memang ternyata benar, sampai sekarang pukul 6:30 pagi pun saya belum bisa tidur … :) bahkan hingga keesokan harinya, seorang kawan berkelakar di milis “Mungkin coba aja imel ini: k0M151d3L4P4n@yahoo.com kali aja mereka ber-Alay ria…hehehe…”



Laporan oleh: Teguh Iskanto
Diedit oleh: Didi Rul

RESEP: Ikan kembung paprika manis

Satu lagi, resep simple yang gampang dicoba dan cepat masaknya . . .
Ini resep modifikasi gw, kalo gak suka, karena lidah kita berbeda . . wajar saja hehehe . .


[Untuk 5 orang]

Bahan:

10 ekor ikan kembung ukuran sedang
10 siung bawang merah, cincang
4 siung bawang putih, cincang
2 ruas jahe, cincang halus
1 buah paprika hijau, iris tipis
4 buah cabe merah, iris miring
10 sendok makan kecap manis
1/2 sendok teh garam
2 sendok makan minyak untuk menumis

Haluskan:
4 siung bawang putih
1 sendok teh ketumbar
2 sendok teh garam
3 gelas air


Caranya:

1. Cuci bersih ikan kembung lalu direndam (15 menit) dalam air bersama bumbu yang dihaluskan. Lalu goreng matang.

2. Tumis bawang putih sampai harum, lalu masukkan bawang merah, paprika, dan jahe. Tumis sebentar. Lalu masukkan garam dan kecap manis.

3. Masukkan ikan yang telah digoreng bersama cabe merah.


Makanan siap dihidangkan. Enaakkkk! Ada rasa pedas, manis, gurih, dan krenyes-krenyes jahe . . .
Selamat mencoba!

Wanita dan Pekerjaannya

Setiap pekerjaan adalah gambaran dari orang yang mengerjakannya.
Tandailah pekerjaan kita dengan KEUNGGULAN.

". . . banyak Wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua."
[Amsal 31:29]

Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apapun asal ia menekuni dan mencintai pekerjaannya.


Selamat berkarya!
Tuhan memberkati.

Suka, Sayang, dan Cinta

 


Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya, "Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya, "Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya . . .

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku . ."

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus . . .

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.



Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan mengapa ia mencintai kamu,,
yang ia tahu, dimatanya hanya ada kamu satu-satunya.

Mengapa harus bersedih?

Ketika hidup memberi 100 alasan untuk jatuh dan menangis,
tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk bangkit dan tersenyum.

"Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan
dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar."
[Yesaya 59:1]

Selamat menikmati hari yang indah ini...
Tuhan memberkati!

Tuesday, May 3, 2011

Interviewing a Baby Sitter

Seperti janji saya tadi . . . ini adalah kelanjutan tentang sedikit sharing dari saya untuk meng-interview seorang calon baby sitter yang akan kita ambil.


1. Jika moms punya beberapa calon, interview mereka satu per satu. Ini memang makan waktu lebih lama, namun hasilnya lebih valid. Karena, mereka cenderung tidak memiliki kesempatan untuk menyontek jawaban.


2. Perhatikan ekspresi dan gestures (gerak tubuh_red.) mereka saat menjawab. Ini memberikan lebih banyak jawaban yang jujur dibandingkan kata-kata yang keluar dari mulut mereka.

(a) Pupil mata yang mengecil cenderung menandakan mereka berbohong

(b) Tangan yang disembunyikan (ke baju, ke saku, ke bawah paha, atau lainnya) menandakan mereka sedang menyembunyikan sesuatu. Bisa jadi menyembunyikan kegugupan, atau malah menyembunyikan jawaban yang sebenarnya. Jika melalui gerak ini mereka menyembunyikan jawaban yang sebenarnya, bisa terlihat dari cara mereka berbicara (terbatuk, berdehem, suara mengecil, dan sebagainya)

(c) Tidak mau menatap kita. Ini bisa berarti dia penakut atau memang berada di bawah tekanan seseorang. Ini bukan ciri-ciri jiwa yang sehat untuk menjadi seorang baby sitter.

(d) Perhatikan kemana bola matanya mengarah saat moms bertanya padanya. Untuk pertanyaan dengan jawaban yang membutuhkan mengingat peristiwa masa lalu, seharusnya bola matanya akan bergerak ke kiri atas. Untuk pertanyaan dengan jawaban yang membutuhkan proses berpikir (misal 1+1=?), seharusnya bola matanya akan bergerak ke kanan atas. Ini berguna ketika misalnya moms bertanya, kamu dulu pernah mengasuh anak berapa tahun?. Seharusnya, ia akan menjawab dengan bola mata bergerak ke kiri atas. Kalau bola matanya justru bergerak ke kanan atas, hati-hati mungkin ia sedang merencanakan sesuatu dari jawabannya.

(e) Sikap duduk dan tegaknya kepala. Ini bisa menggambarkan sifat baby sitter tersebut. Apakah cenderung penurut, pembangkang, semaunya sendiri, sombong, dan sebagainya.


3. Beberapa pertanyaan berikut sebaiknya diajukan saat interview pertama kali dengan mereka:

(a) Latar belakang keluarga (anak ke berapa, punya berapa saudara, tinggal dimana dan ada siapa saja di rumah itu, orang tua masih hidup/tidak, orang tua tinggal dimana, sudah menikah/belum, sudah punya anak/belum, adakah rencana menikah dalam waktu dekat, kapan terakhir pulang kampung, kapan rencana pulang kampung lagi, adakah saudara di kota ini, dsb). Pertanyaan-pertanyaan tersebut berguna untuk mengecek sinkronisasi jawaban antara pertanyaan yang satu dengan yang lain. Misalkan dia bilang dia anak ke-2, lalu dia bilang dia 3 bersaudara, punya 2 kakak . . . nah tidak sinkron kan? Mungkin saja dia berbohong dalam hal ini untuk suatu tujuan nantinya. Lalu pertanyaan adakah saudara di kota ini bisa dikroscekkan dengan pernah jalan-jalan kemana saja di kota ini. Ini juga berguna kalau dia ijin mau main keluar ke rumah saudara, moms bisa sedikit percaya bahwa benar adanya dia main ke rumah saudaranya. Kalau saya, seringkali saya antar sekalian untuk bertemu keluarganya dan mengenalnya lebih dekat.
Lalu juga, kalau dia sudah punya anak, saya akan bertanya anaknya sama siapa dan tinggal dimana. Seringkali ini membuat mereka tidak konsentrasi bekerja. Dan dimata saya, ada kemungkinan mereka tidak memiliki rasa keibuan karena tega meninggalkan anaknya di kampung; walaupun ini tidak selalu berarti begitu.

(b) Pengetahuan tentang kota ini (pernah jalan-jalan kemana saja, sama siapa jalan-jalannya, kapan, dsb). Hal ini berguna untuk mengetahui seberapa banyak dia tahu jalan, betulkah dia pernah jalan-jalan di kota ini, dsb. Karena tidak sedikit baby sitter yang kabur dari rumah majikannya membawa serta harta majikannya; menyalahgunakan pengetahuannya tentang kota ini. Selain itu, sebaliknya, baby sitter yang tidak tahu jalan, seringkali dimanfaatkan oleh Yayasan [yayasan yang kurang baik tentunya] untuk "memeras" pengguna jasa mereka. Hal ini dilakukan dengan cara, ketika si baby sitter pulang kampung dan kembali lagi ke Jakarta, mereka mengaku tidak tahu jalan, lalu pengguna jasa disuruh mengambil ke yayasan dan diminta membayar uang administrasi lagi dengan alasan karena baby sitternya tidak langsung kembali ke rumah majikannya tapi karena lewat yayasan. Hati-hati dengan modus ini moms.
Kalau saya, lebih senang mengantarkannya ke terminal terdekat rumah saya yang ada bis jurusan ke kampungnya. Lalu dijemput lagi di terminal itu. Dan tidak lupa juga, tetap berkomunikasi dengan yayasannya, kapan baby sitter ini berangkat dan dijemput kembali. Sehingga terjalin komunikasi yang baik dan rasa percaya antara pengguna jasa (saya) dan yayasan.

(c) Pengalaman menjadi baby sitter (sudah berapa lama jadi baby sitter, di daerah mana, kenapa keluar dari rumah yang dulu, bagaimana tipe orang di rumah yang dulu, bagaimana tipe anak di rumah yang dulu, dsb). Ini untuk mengetahui bagaimana dulu ketika ia menjadi baby sitter dan adakah masalah saat ia keluar dari rumah yang dulu.

(d) Keahlian menjadi baby sitter (apa yang dilakukan kalau si bayi menangis, mengertikah perbedaan bayi menangis karena lapar/pup/pi/sakit, lagu anak-anak apa saja yang ia hafal, jam berapa saja waktu makan bayi/anak, jam berapa waktu mandi anak, dsb). Hal ini berguna untuk mengetahui sebenarnya ia benar-benar terampil atau tidak. Kalau saya, sekalian ini dijadikan perkenalan pola di rumah saya. Misalkan dia bilang waktu mandi bayi jam 7 pagi dan jam 5 sore. Saya akan mengatakan, ok, kalau di rumah saya jam 6 pagi dan 15.30 sore. Lalu lihat reaksinya. Apakah ia keberatan dengan pola itu (terlalu pagi), atau apakah ia cenderung mengkonfrontir (berarti dia akan termasuk orang yang sulit dididik/diberi tahu nantinya), dsb.

Sepertinya itu yang bisa saya sharingkan dalam hal ini.

Selamat hunting baby sitter.
Tuhan memberkati!

Yayasan Baby Sitter

Baby sitter sepertinya sudah merupakan kebutuhan bagi keluarga yang kedua orang tuanya bekerja. Mau tak mau sang anak kecil yang ditinggalkan harus ada yang menemani. Bersyukur bila memiliki sang orang tua memiliki orang tua (kakek/neneknya) yang bisa direpotkan dengan menitipkan si anak pada mereka. Namun, jika tak tega menitipkannya pada orang tua (kakek/neneknya), yah mau tak mau baby sitter sepertinya adalah suatu keharusan.

Menggaji baby sitter memang bukan perkara keluar uang sedikit. Dari mulai administrasi pengambilan di yayasan, uang cuti, uang seragam dan sepatu, sampai gajinya per bulan yang cukup lumayan menyita pos pengeluaran bulanan. Seringkali karena kondisi ini, sebagian ibu-ibu yang anaknya sudah beranjak sedikit bocah (biasanya sekitar umur 2 tahun), tidak lagi menggunakan jasa baby sitter namun menggantinya dengan PRT alias Pembantu Rumah Tangga.

Saya termasuk salah satu dari sekian banyak ibu-ibu yang pernah repot mencari baby sitter. Berkelana dari ujung Jakarta ke ujung Jakarta lainnya, menelpon yayasan sana sini, sampai melakukan interview kepada si calon baby sitter. Berikut saya bagikan tipsnya untuk teman-teman yang sedang berniat mencari baby sitter. Ada beberapa referensi yayasan baby sitter. Kalau untuk referensi yayasan ini, saya dapat dari sebuah blog "Anita" yang saya sortir berdasarkan pengalaman saya berkontak dengan yayasan-yayasan ini. Bisa dibilang, yayasan-yayasan yang saya tuliskan disini adalah yayasan yang saya rekomendasikan karena baiknya manajemen, bertanggung jawabnya manajemen, keramahan manajemen, dan sebagainya.

1. Yayasan Fransiskus Asisi (Menteng Dalam, Tebet)
Yayasan ini highly recommended. Selain manajemennya yang sangat disiplin, yayasan ini juga sangat selektif dalam meluluskan anak didiknya. Pelatihan itu benar-benar ada. Karena bukan sedikit yayasan yang mengaku melatih namun ijazahnya palsu. Uang administrasinya pun standard (sekitar Rp700-900 ribu) dan perlakuannya fair. Namun karena bagusnya yayasan ini, untuk mendapatkan baby sitter dari yayasan ini, saya anjurkan untuk menelponnya setiap hari setiap pagi karena stoknya cepat sekali habis bahkan kosong.
Telp. 021-8280642

2. Yayasan More Fransiska (Klender, Jakarta Timur)
Yayasan ini saya rekomendasikan karena manajemennya yang kooperatif dan uang administrasinya yang masuk akal (Rp300 ribu). Namun moms perlu interview mendalam dengan baby sitternya untuk mengetahui tingkat kepandaian baby sitter tersebut dalam menangkap perintah moms nantinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap yayasan punya segmen kelas target marketnya.
Telp. 021-8618205

3. Yayasan LPK Ibunda (Depok)
Yayasan ini termasuk yayasan yang kooperatif, ramah, dan disiplin. Namun uang adminnya adalah dibayarkan per 6 bulan (Rp600 ribu) atau per tahun (Rp900 ribu). Pelatihan benar-benar ada. Untuk kelulusan, setiap baby sitter wajib menjalankan masa praktek kerja di RSUD (rumah sakit).
Telp. 021-70641434

4. Yayasan Fitria (Depok)
Pemilik yayasan ini orangnya terbuka dan komunikatif. Uang administrasinya masuk akal (Rp750 ribu).
Telp. 021-7755475


Masih ada beberapa yayasan lainnya yang bisa dicoba juga sebagai alternatif:

1. Yayasan Pelita Kasih (Bintaro, Jakarta Selatan)
Uang administrasi Rp850 ribu. Telp 021-7455757

2. Yayasan Putri Pertiwi (Bintaro, Jakarta Selatan)
Uang administrasi Rp900 ribu. Telp 021-7364364

3. Yayasan Karya Kasih (Pondok Bambu, Jakarta Timur)
Uang administrasi Rp750 ribu. Telp 021-8612855


Namun perlu saya tekankan bahwa sebaik apapun sebuah yayasan, interview terhadap calon baby sitter yang akan kita ambil sangatlah perlu untuk mengetahui kepribadiannya dan kecocokan karakternya dengan anak kita. Pada artikel berikutnya, saya akan sampaikan beberapa tips berdasarkan buku yang saya baca juga berdasarkan pengalaman saya ketika mempraktekkannya.


Saya juga memiliki satu pengalaman dengan salah seorang baby sitter. Saya bagikan disini untuk teman-teman agar jangan sampai teman-teman mengalami apa yang saya alami dengan baby sitter ini. Anak ini termasuk cantik dan cerdas. Ia juga tidak gaptek (gagap teknologi_red.). Sayang, kecantikan dan kecerdasannya dipergunakan untuk hal yang tidak benar. Selain pandai berbohong, mencuri uang&perhiasan, dan mengarang cerita, ternyata ia juga adalah seorang pelacur. Anak ini sering jalan dengan om-om yang dikampungnya. Bahkan ia berani meminta ijin untuk pulang kampung dengan alasan ibunya meninggal karena kecelakaan; padahal itu sama sekali tidak benar. Ia justru sedang bermalam dengan om-om di Puncak saat ia bilang ibunya meninggal. Ia bahkan juga berani mencuri tidak hanya di rumah saya, tapi juga di rumah orang tua saya, tante saya, dan mertua saya. Semua disaat yang berdekatan. Semua ini terkuak karena pada akhirnya saya memiliki cukup bukti untuk menuduhnya dan mengeluarkan ia dari rumah saya. Yayasannya pun men-drop-out dia karena terbukti benar semua hal yang buruk tentangnya tersebut. Ketika ia pun pada akhirnya mengakui perbuatannya, ia mengatakannya tanpa penyesalan dan tanpa mimik wajah yang takut. Artinya, anak ini sudah menahun melakukan perbuatannya. Ia sudah sangat terbiasa melakukannya. Mohon para mommy berhati-hati terhadap orang ini. Berikut adalah nama dan fotonya agar para mommy jangan sampai terjebak ke lubang yang sama dengan saya.

TRI SETYANINGRUM

Buat saya, yang paling penting bukan seberapa banyak harta yang hilang karena ulah anak ini. Tapi, jika karena dia seorang pelacur dan ia mengidap penyakit AIDS . . . . itu yang menjadi concern saya.

Seorang baby sitter hendaknya tidak hanya memiliki keterampilan menjadi seorang baby sitter, tapi juga memiliki akhlak dan perilaku yang baik sehingga anak yang diasuhnya pun bisa tumbuh menjadi anak yang baik; tidak hanya sekedar terawat.

Selamat pagi, apa kabar staff Anda pagi ini?

Dalam setiap hubungan atasan dan bawahan, tak bisa dipungkiri suatu saat akan muncul konflik. Itu adalah hal yang wajar mengingat 2 atau lebih manusia yang berinteraksi tidak selalu memiliki keinginan yang sama. Suami - istri sekalipun,, bahkan anak kembar sekalipun.

Karena itu, dalam setiap konflik yang terjadi, biasanya saya selalu mengingat peribahasa ini:
"Untuk menangani dirimu, gunakan kepalamu . . tapi untuk menangani orang lain, gunakan hatimu."


Selamat beraktivitas!
Tuhan memberkati.

Monday, May 2, 2011

Memilih susu bayi setelah lepas ASI

Susu formula!
Banyak ibu-ibu menggantungkan dirinya pada susu formula . . .

Hal ini bukan sesuatu yang salah . . karena memang ada waktunya sang buah hati harus meninggalkan ASI dan beralih ke susu formula. Pada umumnya di usia 1 tahun, sang anak yang mulai tumbuh menjadi bocah, akan memulai membiasakan diri meminum susu formula. Ada ibu-ibu yang diberi anugerah lebih, sehingga bisa memberi sang anak ASI sampai usia 2 tahun. Puji Tuhan!



Namun, jaman sekarang, tidak sedikit ibu-ibu yang malas menyusui bayinya dan langsung mengalihkan diri ke susu formula. Nah ini yang memprihatinkan.
Kurangnya kesadaran para ibu-ibu ini akan manfaat ASI membuat keegoisan mereka lebih "bermain" dibandingkan rasa sayang terhadap anak. Kebanyakan mereka karena gengsi. Gengsi terhadap apa? Banyak!. . . Antara lain:

(1) Gengsi terhadap jeleknya payudara setelah memberi ASI.
(Padahal ini salah! Jika memberikan ASI dengan cara yang benar, bukan ini penyebab utama jeleknya payudara)

(2) Gengsi karena memberi susu formula kepada sang buah hati berarti MEMBELI. Membeli berarti PUNYA UANG. Punya uang berarti BERADA/KAYA.
(Waduh...ini penghargaan diri yang salah . .  mengorbankan sang anak demi "terpandangnya" orang tua. Tak terbayangkankah nutrisi yang tidak didapat sang anak karena tidak diberi ASI? Kalau ini terjadi pada Anda, evaluasi kembali, cinta Ibu seperti apa yang Anda miliki terhadap anak Anda sehingga sebegitu teganya Anda memperlakukannya seperti itu.)

(3) Gengsi karena terpaksa harus menyusuinya di depan umum.
(Saat ini sudah banyak peralatan untuk membantu Anda menyusui si kecil di tempat umum. Seperti, memeras susu sebelum bepergian lalu masukkan ke termos (ice) susu, lalu selalu sediakan kain penutup yang saat ini banyak dijual bebas untuk menutupi payudara Anda selama menyusui di tempat umum, dll. Memang membutuhkan niat tersendiri untuk menyiapkan itu semua sebelum Anda bepergian. Sekali lagi, itu semua tergantung seberapa besar cinta Anda terhadap sang buah hati untuk memberinya nutrisi yang tepat dan layak.


Setelah masa lepas ASI, banyak ibu bingung untuk memilih susu apa yang tepat bagi si bayi. Sebagai referensi saja (karena setiap ibu punya caranya sendiri), berikut ini beberapa cara saya waktu itu memilih susu bayi:

1. Berdasarkan hasil tanya-jawab dengan beberapa Dokter Spesialis Anak terbaik di Jakarta dan membaca beberapa buku tentang ensiklopedia bayi, ini kesimpulannya:

(a) Semua mengatakan tidak ada satupun susu formula yang menyaingi kedahsyatan nutrisi ASI, walaupun beberapa susu formula tertentu mengklaim merekalah susu formula terbaik karena bernutrisi seperti ASI. Percayalah! Itu tidak benar. Karena, ASI dirancang oleh Tuhan sedemikian rupa sehingga kadar nutrisinya bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan bayi. Ajaibnya Tuhan!
Butuh bukti? Jika bayi Anda flu, tidak perlu Anda ribut mencari obat flu untuk bayi Anda. Ia masih bayi. Obatnya hanya, berilah ia ASI sebanyak-banyaknya & bantu ia tertidur lelap (nina bobokan/dikeloni/dielus), dan dijamin ia akan sembuh begitu saja.

(b) Mahalnya susu formula tidak menjadi jaminan kehebatan susu formula tersebut. Seringkali, mahalnya susu formula adalah karena tingginya pajak impor barang yang harus dibebankan ke susu formula tersebut atau juga karena biaya research & development (R&D / Penelitian&Pengembangan) yang dibebankan ke susu formula tersebut.

(c) Bayi ASI (full ASI terutama) cenderung menyukai susu formula dengan rasa gurih, bukan cenderung manis.

(d) Tidak semua bayi mempunyai kesukaan yang sama. Percayalah! Meskipun mereka masih bayi, tapi mereka sudah punya selera atas sesuatu. Jadi jangan karena tetangga Anda membeli susu formula tertentu, lalu Anda juga memberikannya pada bayi Anda apalagi memaksakannya (padahal setelah minum susu merk itu ia muntah-muntah atau diare) lalu Anda tetap meminumkannya. Sebagai ibu, kita bisa tahu ketika bayi kita suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Perhatikanlah raut wajahnya, senyumnya, cara ia menggerakkan tangan dan kakinya. Semua tercermin dari situ.

2. Datanglah ke supermarket dengan hati mengatakan "Aku ingin membeli susu formula untuk ... (sebut nama bayi Anda)". Sampai di rak susu bayi, gunakan hati Anda sebagai seorang Ibu untuk memilih. Anda telah mengandungnya selama 9 bulan, dan Percayalah! Anda pasti tahu apa yang ia mau. Dengarlah suara hati Anda. Atau, Anda juga dapat mengajak suami Anda (jika Anda merasa bayi Anda dekat dengan ayahnya) dan tanyakanlah pendapat suami Anda.

3. Jika Anda masih juga ragu, tidak apa. Kepekaan hati seorang ibu memang tidak bisa tumbuh dalam sekejap. Semua butuh proses. Anda beli beberapa kotak kecil susu bayi yang menurut Anda akan disukai si kecil. Minumkan kepadanya dan lihat reaksinya.



Puji Tuhan! Saat saya membelikan susu bayi untuk anak saya, ia langsung suka. Dan, sampai sekarang itulah susu formula yang ia minum.

Mommy loves Erlangga . . . .

RESEP: Kangkung cah Tauco

Ini masakan yang simple banget a la gw, paling enak baru mateng trus langsung dimakan anget-anget sama tempe/tahu/mendoan...


Bahannya:

3 ikat kangkung ukuran sedang [kalo kangkungnya gede-gede, berarti supaya pas sama bumbunya, 2 ikat aja]
5 buah bawang putih (ukuran sedang, cincang kasar) . .  untuk memberi rasa asin sekaligus gurih
3 buah bawang merah (ukuran sedang, cincang kasar) . .  ini supaya aromanya lebih mantap
400 cc (2 gelas) air matang . .  kalo airnya mentah, nanti kangkungnya udah layu tapi airnya belum hiiiiiiii........
1 sendok teh terasi (haluskan, campur 1 sendok teh air matang) . .  nah ini yang bikin asinnya pas
1 sendok makan ebi kering
2 cm laos digeprek
1 lembar daun salam (cuci bersih)
6 sendok makan tauco (buat gw, paling pas tauco Medan)
3 sendok makan kecap manis
6 buah cabe rawit utuh (cuci bersih)
4 buah cabe merah (dipotong miring / sesuai selera) . .  supaya ada krenyes pedasnya
1 sendok teh merica bulat (haluskan)
1/2 sendok makan garam
1/2 sendok teh gula pasir . .  [secara gw tidak pernah mau masak pakai vetsin/moto/micin, ini dia pengganti vetsin yang membuat rasa makin mantap dan menghasilkan makanan sehat!]


Caranya:

1. Tumis bawang putih sampai harum, lalu masukkan bawang merah dan tumis sampai agak layu. Masukkan laos dan daun salam, tumis sebentar sampai laos mengeluarkan aroma laosnya yang khas. Masukkan terasi yang sudah dicampur air. Masukkan ebi kering, tumis sebentar sampai ebi matang.

2. Masukkan kangkung, cabe rawit, cabe merah, tauco, dan air matang, diaduk-aduk sampai kangkung layu. Nah ini harus sabar ngaduknya. Nanti bisa-bisa ada yang udah layu, ada yang belum . . . hehehe

3. Masukkan merica, garam, kecap manis, dan gula. Diaduk-aduk sampai matang dan dihidangkan.

Selamat mencoba! . .

Apa yang Anda khawatirkan siang ini?

Kekhawatiran sama seperti kursi goyang . .  memberi kita sesuatu untuk dikerjakan, tetapi tidak membawa kita kemanapun.

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab IA yang memelihara kamu."
(1 Petrus 5:7)

Selamat siang . . .
Selamat bersukacita dalam Tuhan!,,

Tuhan memberkati.

Welcome to my new blog!

Hi all,

Akhirnya bisa aktif di blog lagi, setelah sekian lama lupa akun apa yang dipake untuk masuk ke blog. Sekarang jadinya bikin baru lagi dech...

I am an ordinary working woman, having only one husband (of course) and (still) one child...
who learn to be a great mommy and a lovely wife.

I activate my new blog "An inspiring person", not because I am that inspiring person,,
...but praise the Lord if I am... :)
in this blog, I would like to share all I have to be shared,
so that we all can learn together and be a greater person and be an inspiring person.

Hope you all can enjoy this blog
and nice to meet you all...